DEPRESIASI DAN PAJAK PENDAPATAN
1.1.
KONSEP DAN TERMINOLOGI DEPRESIASI
Depresiasi atau penysutan
dalam akutansi adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari
suatu asset selama umur manfaatnya. Penerapan depresiasi akan memengaruhi laporan
kekeuangan, termasuk penghasilan kena pajak suatu perusahaan. Ada juga yang berpendapat Depresiasi adalah
penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan waktu dan penggunaannya.
Dalam konsep akuntansi, depresiasi adalah pemotongan tahunan terhadap
pendapatan sebelum pajak sehingga pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset
dapat terwakili dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Depresiasi adalah
biaya non-kas yang berpengaruh terhadap pajak pendapatan.
Properti yang dapat didepresiasi harus memenuhi
ketentuan berikut:
1. Harus digunakan dalam usaha atau dipertahankan
untuk menghasilkan pendapatan.
2. Harus mempunyai umur manfaat
3. Merupakan sesuatu yang digunakan sampai habis,
mengalami peluruhan/ kehancuran, usang, atau mengalami pengurangan nilai dari
nilai asalnya.
4. Bukan inventaris, persediaan atau stok penjualan,
atau properti investasi.
Properti yang dapat didepresiasi dikelompokkan
menjadi:
Nyata (tangible):
dapat dilihat atau dipegang. Terdiri dari properti
personal (personal property) seperti mesin-mesin, kendaraan, peralatan,
furnitur dan item-item yang sejenis; dan properti riil (real property) seperti
tanah dan segala sesuatu yang dikeluarkan dari atau tumbuh atau berdiri di atas
tanah tersebut.
Tidak nyata (intangible)
Properti personal seperti hak cipta, paten atau
franchise. Metode yang paling mudah dan paling sering digunakan untuk
menghitung penyusutan adalah metode penyusutan garis lurus (straight-line
depreciation). Akan tetapi selain itu, adapula metode perhitungan lain yang
bias digunakan, seperti metode penyusutan dipercepat, penyusutan jumlah angka
tahun dan saldo menurun ganda.
Secara sederhana depresiasi adalah penurunan nilai
suatu benda karena kadar atau lama pemakaiannya.
Secara umum depresiasi dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Depresiasi
fisik
b. Depresiasi fungsional
Depresiasi fisik
Depresiasi fisik disebabkan karena
berkurangnya kemampuan fisik dalam suatu alat dalam memberikan hasil. Hal ini
menyebabkan biaya operasi dan dan pemeliharaaan meningkat dan hasil keluarannya
menurun sedangkan.
Contoh depresiasi fisik
Mobil yang
semakin tua harga biasanya semakin menurun karena kemampuan jelajahnya yang semakin menurun.
Depresiasi fungsional
Depresiasi fungsional adalah suatu
penurunan nilai yang disebabkan oleh berkurangnya permintaan terhadap fungsi
dan alat tersebut.
Contoh depresiasi fungsional
Computer
pentium menurun, karena munculnya komputer core 2 duo yang mempunyai kemampuan
yang lebih tinggi
1.2. METODE DEPRESIASI KLASIK
Metode ini digunakan secara terus menerus, langsung
dan tidak langsung, untuk mendepresiasi barang. Juga akan dibahas tentang
unit-unit metode produksi.
1. Metode
garis lurus (Straight Line, SL)
Depresiasi garis lurus merupakan metode depresiasi
yang sederhana. Metode ini mengasumsikan bawa suatu jumlah tetap yang
didepresiasi setiap tahunnya atas umur depresiasi (efektif) aset. Persamaan
yang digunakan;
untuk 1 ≤ k ≤ N ………. ( persamaan 2)
BVk = B –
………. (persamaan 3)
………. (persamaan 3)
SVN = Estimasi nilai sisa pada akhir tahun N
dk = Kumulatif defreasiasi sepanjang tahun k
N = umur depresiasi aset dalam tahun
B = harga beli dari aset (Cost basis), termasuk
penyesuaian yang diizinkan
BVk = nilai buku pada akhir tahun k
2. Metode
keseimbangan menurun (Declining Balance, DB)
Terkadang,
metode ini sering disebut sebagai metode prestase tetap (Constant Percentage
Method) atau rumus matheson (Matheson formula), mengansumsikan bahwa depresiasi
biaya tahunan merupakan persentase tetap dari BV pada permulaan tahun.
3. Metode
jumlah-angka-tahun (Sum of the Years Digits, SYD)
Angka-angka
yang berkaitan dengan angka untuk setiap umur tahun yang diizinkan berada pada
urutan pertama dalam urutan yang terbalik. Kemudian, jumlah dari angka-angka
ini ditentukan. Faktor depresiasi untuk setiap tahunmerupakan angka dari daftar
urutan terbalik untuk tahun tersebut dibagi dengan jumlah angkanya. Sebagai
contoh, untuk barang yang mempunyai umur depresiasi (efektif) lima tahun,
faktor depresiasi SYD-nya adalah sebagai berikut.
Tahun
|
Angka Tahun dalam Urutan Terbalik
(digits)
|
Faktor Depresiasi SYD
|
1
|
5
|
5/15
|
2
|
4
|
4/15
|
3
|
3
|
3/15
|
4
|
2
|
2/15
|
5
|
1
|
1/15
|
Jumlah Angka
|
15
|
|
Depresiasi untuk setiap tahun adalah hasil dari faktor
depresiasi SYD untuk tahun tersebut dan selisih antara Cost Basis (B)
dan estmasi akhir SV.
1.3. MARCS
Metode ini (MACRS) diciptakan
oleh TRA 86 dan sekarang menjadi metode utama untuk menghitung deduksi depresiasi
barang dalam proyek-proyek teknik. MACRS berlaku untuk kebanyakan
barang tangibleyang dapat didepresiasi dalam penggunaannya setelah 31
Desember 1986. Contoh dari aset yang tidak dapat didepresikan berdasarkan MACRS
adalah barang yang anda pilih untuk tidak dimasukkan karena untuk
mendepresiasinya dengan metode yang tidak didasarkan pada bentuk tahun (metode
produksi unit) dan barang intangible. MACRS terdiri dari dua sistem untuk
menghitung deduksi depresiasi. Sistem utamanya disebut General Depreciation
system (GDS) dan sistem kedua disebut Alternative Depreciation
System (ADS).
Apabila aset didepresiasi dengan
menggunakan MACRS, informasi berikut ini diperlukan sebelum deduksi depresiasi
dihitung:
·
Cost basis (B)
·
Tanggal barang tersebut digunakan
·
Kelas barang dan pemulihan
·
Menggunakan metode depresiasi MACRS (GDS atau
ADS)
·
Konversi waktu yang digunakan (setengah tahun)
1.4.DEPLESI
Deplesi adalah kata lain
penyusutan yang terjadi pada sesuatu benda yang bersifat alami dan tidak dapat
diperbaharui. Deplesi merupakan salah satu istilah ekonomi geografi yang
digunakandalam dunia pertambangan untuk menyatakan penyusutan pada sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharui, seperti misalnya bijih besi, hasil tambang,
kayu hutan dsbnya.
Definisi Deplesi
Deplesi terkadang juga di
gunakan dalam ilmu biologi sebagai penganti istilah penyusutan, berkurangnya
jumlah suatu senyawa organik yang terjadi dalam sel. Kata deplesi digunakan
jika penyusutan yang terjadi tidak bersifat merugikan tetapi mempunyai manfaat
bagi bagian-bagian yang menerima hasil dari penyusutan tersebut.
Dalam ilmu akuntansi yang
merupakan bagian ilmu yang paling banyak menggunakan istilah deplesi, deplesi
diartikan sebagai alokasi biaya yang diperolehan sumber-sumber alam ke periode-periode
yang menerima manfaat dari sumber itu. Biaya deplesi dihitung dengan metode
satuan produksi yang berarti bahwa biaya deplesi merupakan fungsi jumlah satuan
yang dieksploitasi selama satu periode. Dalam ini hal yang di eksploitasi adala
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Karena pengelolaan sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharui berhubungan erat dengan sektor pertambangan,
maka bisa dikatakan bahwa kata
deplesi selalunya pasti merujuk pada perhitungan akuntansi
pertambangan yang beerkaitan dengan hasil residu, tafsiran perolehan, dll.
1.5.PROSEDUR UMUM PERHITUNGAN
BEFORE DAN AFTER TAX
Metode yang digunakan:
- Pay Back Period= (Nilai
Investasi/Proceed) x 1 taun
Proceed = analisa kas masuk = EAT + tax
- Rate of Return = ROR =
(EAT / Nilai Investasi) x 100%
EAT = Earning After Tax (Pendapatan setelah pajak)
Oleh karena harus mencari EAT, maka harus ditentukan
depresiasi/penyusutan.
Depresiasi adalah sebuah tabungan atau pengeluaran
yang dilakukan perusahaan agar pada saat investasi tersebut habis UE (umur
ekonomis)-nya dapat membeli kembali.
Cara Menentukan Depresiasi/Penyusutan per Tahun
1. Investasi tersebut ditentukan/diestimasi UE
& UT (umur teknis). Misal: beli mesin seharga Rp 18.000.000,- diestimasikan
mempunyai UE 10 tahun dan UT 13 tahun. Mesin tersebut mempunyai nilai sisa
(Salvage Value/Book Value) Rp 5.000.000,-.
2. Penentuan besarnya depresiasi/penyusutan
a. Straight Line Methode
HM = Harga Mesin, NS = Nilai Sisa
b. Sum of The Years Digit Methode
Sum of The Years Digit = 1+2+3+…+10 = 55
EBIT = Earning Before Interest and Tax
Contoh :
Break Event Analysis
Keputusan didasarkan pada Break Event
Point (BEP), yaitu suatu titik di mana terjadi modal yang digunakan telah
kembali namun belum memperoleh laba, dengan kata lain impas.
Dalam Break Even Point ini, biaya-biaya
yang diperhitungkan adalah:
- Biaya tetap, yaitu biaya yang tidak berfluktuasi dengan
tingkat produksi atau penjualan, artinya biaya yang dalam batas tingkat
produksi tertentu jumlahnya tetap atau tidak berubah apabila tingkat
produksi berubah (Muslich, 2003)
- Biaya variabel, yaitu biaya yang berfluktuasi secara langsung
dengan tingkat produksi atau penjualan , dengan kata lain biaya yang
jumlahnya berubah secara langsung dengan tingkat produksi.
- Total biaya variabel, yaitu seluruh biaya variabel
yang telah digunakan. Rumus yang digunakan: TVc = Vc x Q
- Biaya total, yaitu akumulasi dari seluruh diaya yang
digunakan, termasuk di dalamnya biaya total dan biaya variabel. Adapun
rumus yang digunakan untuk menghitung biaya total adalah TC = (Fc
+ Vc)
Selain biaya-biaya di atas
diperhitungkan juga total pendapatan atau total Revenue, yang dapat diketahui
dengan rumus: TR = P/u x Q.
P/u adalah
harga jual produk per unit.
Rumus-rumus Break Even:
Contoh:
Usaha penerbit tabloid Genie:
Biaya tetap = $100
Biaya Variabel = $15/100 eks
Harga = $25/100 eks
Pertanyaan:
1.
Berapa harus
diproduksi tabloid tersebut agar posisi perusahaan BE (gambar)?
- Jika perusahaan ingin
untung $15, berapa eksamplar harus dijual?
Jawab:
1.6. EFEK SETELAH
PAJAK DARI NILAI DEPRESIASI
Nilai penyusutan yang dapat dideduksi dalam tahun yang
diberikan mungkin berdasarkan pada persentase tetap dari pendapatan kotor (15%
untuk sumur geothermal), ditunjukan bahwa deduksi tidak melampaui 50% (100%
untuk barang minyak dan gas) dari pendapatan bersih sebelum deduksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar