TUGAS SOFTSKILL

Sabtu, 02 Desember 2017

BAB 2
KONSEP-KONSEP BIAYA DAN LINGKUNGAN EKONOMI
2.1. PENDEKATAN TERINTEGRASI
Pembelajaran terintegrasi adalah salah satu model pembelajaran bertujuan untuk membiasakan pembelajar untuk melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang. Atau dengan kata lain, melatih pembelajar untuk berpikir secara lebih sistemik. Menurut Brazee &Capelluti (1993 dalam Brazee  & Capelluti, 1995, p.10 dalam Ciarotto 2011) pembelajaran terintegrasi adalah pendekatan yang bertujuan untuk menjadi pembelajaran lebih menyeluruh dan berdasarkan pada paradigm pembelajaran yang holistik. Pembelajaran terintegrasi melihat pentingnya melihat gambaran yang lebih besar (the big picture) daripada sekadar  mengelompokkan pembelajaran ke bagian-bagian kecil yang terpisah satu sama lain.
2.2. TEKNIK TEKNIK PERKIRAAN TERPILIH
            Teknik-teknik perkiraan yang didiskusikan dalam bagian ini dapat dipergunakan untuk perkiraan orde besar dan beberapa perkiraan setengah rinci atau rencana anggaran. Teknik-teknik ini sangat berguna dalam seleksi awal dari alternatif-alternatif yang layak untuk analsis lebih lanjut dalam fasa desain konseptual atau pendahuluan dari suatu proyek. Seringkali, model-model ini dapat dipergunakan dalam fasa desain rinci dari suatu proyek untuk mengurangi jumlah perkiraan teknis berdasarkan pada ongkos material, biaya-biaya standard an informasi rinci lainnya. Teknik-teknik perkiraan terpilih yang akan dibahas adalah teknik indeks, teknik satuan, teknik faktor, dan hubungan-hubungan perkiraan.

2.3. BIAYA BIAYA PRODUK TOTAL PERKIRAAN TERPILIH
Pabrikan selalu dihadapkan dengan masalah pembuatan produk yang dapat dijual pada harga yang kompetitif sehingga mereka dapat membuat keuntungan yang layak. Harga dari produk mereka didasarkan pada biaya keseluruhan untuk membuat barang ditambah keuntungan.
Biaya produk dapat diklasifikasikan secara langsung atau tidak langsung. Biaya langsung secara mudah ditentukan ditetapkan untuk produk yang khusus, sedangkan biaya tidak langsung tidaklah secara mudah dialokasikan untuk produk tertentu.
Biaya-biaya manufaktur mempunyai hubungan langsung terhadap volume produksi di mana mereka dapat tetap, variabel, atau variabel langkah. Secara umum, biaya administratif adalah tetap dengan tanpa memperhatikan volume, biaya material bervariasi secara langsung dengan volume, dan biaya peralatan merupakn fungsi langkah dari tingkat produksi.
Biaya primer daalm kategori pengeluaran manufaktur termasuk engineering dan desain, pengembangan biaya, perkakas, tenaga kerja pabrik, material, supervisi, kontrol kualitas, keandalan dan testing, pengemasan, biaya tambahan pabrik, umum dan administratif, distribusi dan pemasaran, keuangan, pajak, dan asuransi.
Suatu perkiraan yang rinci diperlukan. Sehingga, kita memerlukan gambar, spesifikasi, skedul produksi, catatan historis dari biaya tenaga kerja perusahaan, tagihan untuk material dan rencana proses. Rencana proses menjelaskan seluruh operasi yang harus dilakukan untuk produk dan jam-jam tenaga kerja ikut dilibatkan.
            Biaya engineering dan desain terdiri dari desain, analisis dan gambar, bersama dengan biaya-biaya lainnya seperti reproduksi. Biaya engineering dapat dialokasikan terhadap produk dengan dasar berapa banyak jam kerja engineering yang dilibatkan. Tipe-tipe biaya major lainnya yang harus diperkirakan adalah sebagai berikut:
Ø  Biaya-biaya perkakas, yang terdiri dari perawatan dan perbaikan ditambah biaya dari tiap peralatan baru.
Ø  Biaya tenaga kerja manufaktur, yang ditentukan dari data standar, catatan historis, atau departemen akunting.
Ø  Biaya-biaya material, yang didapat dari catatan historis, ketetapan penjual dan tagihan material.
Ø  Kelebihan bahan buangan harus dimasukkan.
Ø  Supervisi, yang merupakan biaya tetap berdasarkan gaji dari karyawan supervisor.
Ø  Biaya tambahan pabrik, yang termasuk utilitas, perawatan, dan perbaikan. Terdapat bermacam-macam metode yang dipergunakan untuk mengalokasikan biaya tambahan, seperti pembagian terhadap dollar tenaga kerja langsung, atau jam-jam tenaga kerja langsung, atau jam-jam mesin.
Ø  Biaya administratif, yang seringkali dimasukkan dalam biaya tambahan pabrik (atau pokok).
2.4. BIAYA BIAYA PRODUK TOTAL PERKIRAAN DAN HARGA PENJUALAN
            Dalam pembuatan produk terdapat dua kelompok biaya: biaya produksi dan bidaya non produksi. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk, sedangkan biaya non produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan nonproduksi, seperti pemasaran dan kegiatan administrasi umum.

        Penentuan biaya produksi dipengaruhi oleh pendekatan yang  digunakan untuk menentukan unsur-unsur biaya produksi. Terdapat dua pendekatan dalam penentuan biaya produksi, yakni (1) Full Costing dan (2) Variable Costing. Metode Full Costing merupakan metode penentuan biaya produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang bersifat tetap maupun variabel. Metode Variable Costing merupakan metode penentuan  biaya produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.

        Secara umum, unsur-unsur biaya yang digunakan untuk menaksir biaya produksi mencakup:

https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/_/rsrc/1359301109970/anggaran-biaya-overhead-pabrik-bop/menghitung-harga-pokok-produksi/TAKSIRAN%20BIAYA%20PRODUKSI.jpg


Harga/biaya produksi dari barang-barang yang dihasilkan dapat dihitung apabila telah diketahui hal-hal sebagai berikut:
1.    Volume produksi masing-masing barang (anggaran produksi)
2.    Biaya bahan mentah untuk masing-masing (anggaran bahan mentah)
3.    Biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing barang (anggaran tenaga kerja)
4.    Biaya overhead pabrik untuk masing-masing departemen produksi dan departemen jasa
       (pembantu)
5.    Satuan kegiatan masing-masing deparetemen produksi dan departemen jasa (pembantu)
6.    Anagka-angka standar pada masing-masing departemen

Informasi tentang harga pokok produksi yang dihitung untuk jangka waktu tertentu bermanfaat bagi manajemen untuk:
1.    Menentukaan harga jual produk
    Informasi taksiran biaya produksi per satuan yangakan dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam jangka waktu tertentu dapat dipakai sebagai salah satu dasar untuk menentukan harga jual per unit produk yang akan dibebankan kepada pembeli. Dalam penetapan harga jual produk, biaya produksi per unit merupakan salah satu informasi yang dipertimbangkan di samping informasi biaya lain serta informasi non biaya.
2.    Memantau realisasi biaya produksi
    Manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan di dalam pelaksanaan rencana produksi. Informasi ini berguna untuk memantau apakah proses produksi mengkonsumsi total biaya produksi yang sesuai dengan perhitungan sebelumnya.
3.    Menghiting laba rugi perusahaan
    Manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam periode tertentu. Informasi ini berguna untuk mengetahui apakah kegiatan produksi dan pemasaran dalam periode tertentu mampu menghasilkan laba bruto atau justru mengakibatkan rugi bruto.
4.    Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan
       dalam neraca
    Pada waktu manajemen membuat pertanggungjawaban keuangan periodik, manajemen harus menyajikan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi. Di dalam neraca, manejemen harus menyajikan harga pokok persediaan produk persediaan produk jadi dan harga pokok produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses.

Contoh Kasus Menghitung Harga Pokok Produksi:
        CV GM memproduksi 2 (dua) macam barang yakni barang A dan B. Dari Budget Produksi, diperoleh data tentang rencana produksi sebagai berikut:

https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/_/rsrc/1359301186942/anggaran-biaya-overhead-pabrik-bop/menghitung-harga-pokok-produksi/CONTOH%20KASUS%20MENGHITUNGHPP-DATA%20PRODUKSI.jpg


Terdapat 2 (dua) bagian produksi, yakni bagian produksi I, dan II, serta I (satu) bagian jasa /pembantu, yakni bagian Reparasi. Bagian Produksi I hanya dilalui oleh barang A, sedangkan bagian Produksi II dilalui oleh kedua macam barang (A dan B). Satuan kegiatan masing-masing bagian adalah sebagai berikut:

https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/_/rsrc/1359301224202/anggaran-biaya-overhead-pabrik-bop/menghitung-harga-pokok-produksi/CONTOH%20KASUS%20MENGHITUNG%20HPP-DATA%20SATUAN%20KEGIATAN.jpg


Angka standar pada bagian produksi II adalah sebagai berikut:  

https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/_/rsrc/1359301266630/anggaran-biaya-overhead-pabrik-bop/menghitung-harga-pokok-produksi/CONTOH%20KASUS%20MENGHITUNG%20HPP-DATA%20DMH.jpg


Angka standar pada bagian Reparasi:

https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/_/rsrc/1359301296102/anggaran-biaya-overhead-pabrik-bop/menghitung-harga-pokok-produksi/CONTOH%20KASUS%20MENGHITUNGHPP-DATA%20DRH.jpg

Biaya overhead yang akan timbul pada masing-masing bagian diperkirakan sebagai berikut:

https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/_/rsrc/1359301612568/anggaran-biaya-overhead-pabrik-bop/menghitung-harga-pokok-produksi/CONTOH%20KASUS%20MENGHITUNG%20HPP-DATA%20BOP.jpg

Dari anggaran bahan mentah diperoleh data tentang rencana biaya bahan mentah untuk masing-masing jenis barang sebagai berikut:

https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/_/rsrc/1359301712230/anggaran-biaya-overhead-pabrik-bop/menghitung-harga-pokok-produksi/CONTOH%20KASUS%20MENGHITUNG%20HPP-DATA%20BIAYA%20BB.jpg


Sedangkan dari Anggaran biaya tenaga kerja diperoleh data tertentu rencana biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing jenis barang sebagai berikut:

https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/_/rsrc/1359301741827/anggaran-biaya-overhead-pabrik-bop/menghitung-harga-pokok-produksi/CONTOH%20KASUS%20MENGHITUNGHPP-DATA%20TKL.jpg


Dengan data-data yang tersedia di atas hitunglah harga pokok produksi (cost of goods manufactured) masing-masing barang!


JAWAB!
Langkah 1. Menghitung Tingkat Kegiatan
Terlebih dahulu dihitung tingkat kegiatan masing-masing bagian (baik bagian produksi maupun bagian jasa/pembantu) sebagai berikut:
tingkat tingkat kegiatan masing-masing bagian adalah:
        Bagian Produksi I    = 7.000 unit barang A
        Bagian Produksi II    = 40.000 DHM
        Bagian Reparasi    = 4.200 DRH

Dengan demikian dapat ditabulasikan sbb:

https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/_/rsrc/1359301822057/anggaran-biaya-overhead-pabrik-bop/menghitung-harga-pokok-produksi/CONTOH%20KASUS%20MENGHITUNG%20HPP-JAWAB%201.jpg


Langkah 2: Menghitung Tarif BOP
Setelah itu kemudian diadakan perhitungan tarif biaya overhead (overhead rate) bagi masing-masing bagian produksi sebagai berikut:

https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/_/rsrc/1359301885736/anggaran-biaya-overhead-pabrik-bop/menghitung-harga-pokok-produksi/CONTOH%20KASUS%20MENGHITUNG%20HPP-TARIF%20BOP.jpg


Keterangan:
1)    Rp 28.000,00 / 7.000 unit = Rp 4,00 per unit
2)    Rp20.000,00 / 40.000 DMH= Rp 0,50 per DMH

Langkah 3. Menghitung Harga Pokok Produksi masing-masing produk.
    Setelah diketahui tarif biaya overhead bagi masing-masing bagian produksi, maka dapat dihitung harga pokok produksi barang A dan B sebagai berikut:


Keterangan:
# = 3 DMH
2.5. PERKIRAAN ARUS KAS UNTUK PROYEK KECIL
            Menurut Niswonger, Roilin C, Philip E (2003:145) laporan arus kas melaporkan arus kas melalui 3 jenis aktivitas, yaitu:
1. Arus kas dari aktivitas operasi (cash flows from operating activities) adalah: arus kas dari transaksi yang mempengaruhi laba bersih. Contoh: mencakup pembelian dan penjualan barang dagang oleh pengecer.
2. Arus kas dari aktivitas investasi (cash flows investing activities) adalah: kas dari transaksi yang mempengaruhi investasi aktiva tetap. Contoh: penjualan dan pembelian aktiva tetap, seperti: peralatan dan bangunan.
3. Arus kas dari aktivitas pendanaan adalah: arus kas dari transaksi yang mempengaruhi ekuitas dan hutang perusahaan. Contoh: penerbitan atau penarikan ekuitas dan hutang.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia, laporan arus kas melaporkan selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut 3 (tiga) jenis aktivitas, yaitu:
1. Aktivitas Operasi.
2. Aktivitas Investasi.
3. Aktivitas Pendanaan.
Berikut ini dijelaskan mengenai Aktivitas Operasi, Aktivitas Investasi dan Aktivitas Pendanaan:
1. Aktivitas Operasi
Jumlah aliran arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan aliran kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, pemeliharaan kemampuannya tersebut membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan para sumber pendanaan dari luar.
Arus kas masuk yang berasal dari Aktivitas Operasi, misalnya:
a. Kas yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa secara tunai.
b. Kas yang diterima dari penagihan piutang dagang dan piutang lainnya.
c. Kas yang diterima dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha.
Arus kas keluar yang berasal dari Aktivitas Operasi, misalnya:
a. Kas yang dikeluarkan untuk pajak dan biaya administrasi lainnya.
b. Pembayaran hutang-hutang jangka pendek, yang meliputi: hutang dagang, gaji, bunga dan sebagainya.
c. Pembayaran untuk pembelian barang dan jasa.
d. Pengeluaran kas untuk kegiatan operasi termasuk juga untuk pembayaran biaya gaji, upah, sewa dan biaya operasi lainnya.
2. Aktivitas Investasi
Transaksi kas yang berhubungan dengan perolehan fasilitas investasi dan non kas lainnya yang digunakan oleh perusahaan. Arus kas masuk terjadi jika kas yang diterima dari hasil atau pengembalian investasi yang dilakukan sebelumnya, misalnya: dari hasil atau penjualan.
Arus kas masuk yang berasal dari Aktivitas Investasi, misalnya:
a. Penjualan aktiva tetap.
b. Penjualan surat berharga yang berupa investasi.
c. Penagihan pinjaman jangka panjang (tidak termasuk bunga jika ini merupakan kegiatan investasi).
Arus kas keluar yang berasal dari aktivitas, misalnya:
a. Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap.
b. Pembelian investasi jangka panjang.
c. Pemberian pinjaman ke pihak lain.
3. Aktivitas Pendanaan
Kegiatan pendapatan sumber dana dari pemilik dengan memberikan prospek penghasilan dari sumber dana tersebut, meminjam dan membayar hutang kembali, atau melakukan pinjaman jangka panjang untuk membayar hutang tersebut.
Arus kas yang berasal dari Aktivitas Pendanaan, misalnya:
a. Penerimaan kas dan surat berharga dalam bentuk equity (sewajarnya).
b. Penerimaan dari penerbitan hutang obligasi dan hutang jangka panjang lainnya.
Arus kas keluar yang berasal dari Aktivitas Pendanaan, misalnya:
a. Pembayaran kas kepada pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan.
b. Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan kepada pemilik.
c. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lease) untuk mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna pembiayaan.

2.6. PENGEMBANGAN ARUS KAS
            Bila jumlah penerimaan lebih besar daripada jumlah pengeluaran maka perusahaan akan menerima arus kas masuk bersih (net cash inflow).
Bila jumlah pengeluaran lebih besar daripada jumlah penerimaan, maka perusahaan akan menerima arus kas luar bersih (net cash out flow).
Manfaat Laporan Arus Kas
Laporan keuangan arus kas memiliki berbagai manfaat bagi perusahaan barang maupun jasa. Selain bermanfaat bagi perusahaan, laporan ini juga bermanfaat bagi banyak pihak yang membutuhkan informasi dari laporan tersebut seperti para investor, kreditor, dan pihak-pihak lain.

Informasi dalam laporan keuangan arus kas dapat memberikan informasi mengenai kemampuan ensitas suatu perusahaan dalam menghasilkan arus kas di masa depan
Dari informasi laporan keuangan arus kas, dapat dilihat seberapa besar kemampuan perusahaan dalam membayar dividen dan memenuhi kewajibannya (seperti membayar gaji karyawan).
Dengan adanya data mengenai dana masuk dan keluar atau kas masuk dan keluar maka laba bersih dapat diketahui sehingga keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur dengan jelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar